Ø Asal Usul Desa
Pada awal terbentuknya Desa Pakamban Daya Kecamatan Pragaan
terbukti dalam Legenda Kerajaan Sumenep pada masa kepemimpinan Raja Arya
Wiraraja dan kampung ini merupakan hutan belantara hanya ditempati beberapa
penduduk saja. Dalam perjalanan memenuhi panggilan Raja Majapahit, maka
Jokotole berangkat memenuhi panggilan dan melakukan perjalanan dengan
mengendarai kuda. Selama dalam perjalanan beliau menghadapi banyak
kejadian-kejadian dimana setiap kejadian yang terjadi pada jalur perjalanan
yang beliau lalui akhirnya oleh sejarah dicatat sebagai cikal bakal nama
sebuah desa tersebut. Yang pada akhirnya sampailah pada Desa Pakamban Daya,
dimana pada asal mula kata Pakamban dari bahasa Madura “Pangombaran” secara bahasa artinya
adalah tempat melepas hewan peliharaan setelah lama dalam perjalanan.
Ø Sejarah Pemerintahan Desa
Pemerintahan Desa Pakamban Daya sebelumnya merupakan satu
pemerintahan dengan Desa Pakamban Laok yang disebut dengan Desa Pakamban. Sesuai dengan perkembangan
keadaan dan kondisi masyarakat maka wilayah pemerintahan dibagi menjadi 2 (dua)
yaitu : wilayah utara dan wilayah selatan, sedangkan untuk wilayah utara diberi
nama Desa Pakamban Dayayang terdiri atas 7 dusun.
Dimulai secara administrasi pemerintahan Desa Pakamban Daya belum
ada kejelasan tahun kapan pemerintahan yang dipimpin oleh Pangeran SINGO
DAENG yang merupakan utusan Raja Keraton Sumenep. Pada saat itulah
penduduk/masyarakat mulai diajak bermusyawarah mengenai tata cara membangun
serta mengubah 7 (tujuh) dusun menjadi satu desa. Karena masih terkait sejarah
wilayah utara maka diberi nama Desa Pakamban Daya. Pada kepemimpinannya mulai dibuka jalan utama yang pada saat
ini menjadi jalan Poros Desa Pakamban Daya.
Beberapa tahun kemudian kepemimpinan Pangeran SINGO DAENG diganti
oleh Kepala Desa MUKSIN (Putra Desa Pakamban Daya / Asal Dusun Nong Bunter) ±
tahun 1930-1945 dimana pada masa pemerintahannya menggantikan Pangeran SINGO
DAENG masih mengikuti pola pemerintahan Kerajaan Sumenep. Dan pada masa pemerintahannya
belum ada perkembangankarena masih dalam masa penjajahan pemerintah
belanda.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945 kepemimpinan Desa
Pakamban Daya diganti oleh Kepala Desa SURAT (1945 - 1981) dimana pada masa
kepemimpinannya berjalan cukup lama, Pembangunan fisik yang dibangun pada masa
kepemimpinannya antara lain :
Ø Padat Karya Pembuatan Jalan Desa dengan Ukuran Panjang ± 6 KM.
(1971)
Ø Pengerasan Jalan Desa dengan Ukuran Panjang ± 2 KM. (1971)
Ø Pembuatan Jembatan Kayu di dusun Panggung (1967)
Ø Pembangunan Kantor Desa Pakamban Daya (1976) sekarang sudah rusak
Ø Pembangunan Gedung SDN Pakamban Daya (1978)
Ø Rehabilitasi Jembatan dengan pakai lagur besi dan lantai kayu
sirap (1979)
Setelah sekian lama Kepala Desa SURAT memimpin Desa Pakamban Daya maka
pada tahun 1981 masa jabatan Kepala Desa sudah berakhir dan tidak bisa mejadi
Kepala Desa lagi, sebab beliau sudah lanjut usia. Kemudian pada tahun (1981 –
1990) kepemimpinan dijabat oleh Karteker/Pejabat Kepala Desa (Pj) yaitu PATWI,
(Danramil Kecamatan Pragaan / Babinsa Pakamban Daya), dalam kepemimpinannya
beliau sering koordinasi dengan tokoh ulama’ dan tokoh masyarakat, selama
beliau menjadi Pejabat Kepala Desa Pakamban Daya Pembangunan yang beliau bangun
diantaranya Peresmian Pelebaran Jalan Desa Pakamban Daya, karena setelah
selesai Program Padat Karya Jalan Desa Pakamban Daya pada masa kepemimpinan
Kepala Desa SURAT sementara jalan Desa masih belum dimanfaatkan untuk kendaraan
bermotor (roda empat), sebab pada masa kepemimpinan Kepala Desa SURAT masih
jarang kendaraan bermotor (roda empat), dan akhirnya sebagian jalan ditutup
kembali oleh masyarakat karena masyarakat menilai jalan raya desa tidak ada
manfaatnya.
Kemudian pada pemilihan Kepala Desa tahun 1990 jabatan kepala desa
oleh masyarakat dipercayakan kepada Kepala Desa terpilih yaitu MOH. ALI RIDHA,
beliau memimpin Desa Pakamban Daya pada tahun periode 1991 – 1999.
Pada Pemilihan Kepala Desa tahun periode 1999 - 2007 jabatan
Kepala Desa Pakamban Daya oleh masyarakat masih dipercayakan kembali kepada
Kepala Desa terpilih yaitu MOH. ALI RIDHA. Beliau menjabat Kepala Desa selama 2
(dua) periode / 16 (enam belas) tahun, selama masa kepemimpinannya berjalan
cukup baik dan berhasil membangun desa semakin maju, sehingga pengaspalan jalan
poros Desa Pakamban Daya sampai tuntas, dan sebagian banyak jalan dusun sudah
beraspal, adapun pembangunan fisik yang dibangun pada masa kepemimpinannya
antara lain :
Ø Padat Karya Pembuatan Jalan Desa dengan Ukuran Panjang ± 3.5 KM.
(1991)
Ø P3DT dengan Ukuran Panjang ± 1.5 KM. (1992)
Ø Pengadaan Jaringan PLN masuk Desa Pakamban Daya
Ø Pengerasan Jalan Desa dan Jalan Dusun setiap tahun
Ø Pengaspalan Jalan Desa dan Jalan Dusun setiap tahun
Ø Makadam Jalan (PPK 1999)
Ø Makadam Jalan Dusun Prang Alas (Gerdu Taskin 2002)
Ø Pembangunan Kantor Desa Pakamban Daya (2003) sekarang sudah kurang
layak pakai\
Ø Pembangunan Jalan tembus antar Kecamatan (Kec. Pragaan dan Kec.
Guluk-guluk) (PPK 2004)
Ø Pembangunan Jembatan Dusun Bakburu yang menghubungkan Desa
Pakamban Daya dengan Desa Jaddung (PPK 2004)
Pada Pemilihan Kepala Desa tahun periode 2007 - 2013 jabatan
Kepala Desa Pakamban Daya oleh masyarakat dipercayakan kepada Kepala Desa
terpilih yaitu MOH. KHALID, adik kandung dari mantan Kepala Desa MOH. ALI
RIDHA.
Adapun pembagian Wilayah Pemerintahan Desa Pakamban Daya terdiri
atas 7 Dusun dengan 16 Rukun Tetangga (RT) yang meliputi :
a. Dusun Panggung terdiri atas 2 Rukun Tetangga
b. Dusun Tengger terdiri atas 2 Rukun Tetangga
c. Dusun Preng Tale terdiri atas 2 Rukun Tetangga
d. Dusun Bakburu terdiri atas 2 Rukun Tetangga
e. Dusun Talaga terdiri atas 2 Rukun Tetangga
f.
Dusun Prang Alas terdiri atas 2
RT, dan Dusun Tambak terdiri atas 1 RT
g. Dusun Nong Bunter terdiri atas 3 Rukun Tetangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar